MASTER PLAN KEPULAUAN SERIBU

LAPORAN PERENCANAAN
PEMASARAN KEPULAUAN SERIBU
        
OLEH

1. Lucia Bertila Kudiai           (16112009)
2. Rahel Novia Panjaitan        (16112010)
3. I Gede Jenendra Suryana   (16112011)
4. Rahmat Bryando G            (16112021)


JURUSAN KEPARIWISATAAN
PROGRAM STUDI DESTINASI PARIWISATA
STRATA 1


SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NUSA DUA BALI
KEMENTRIAN PARIWISATA
2017


KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadiriat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkatrahmat Beliau, kami dapat menyelesaikan laporan perencanaan pemasaran Kepulauan Seribu. Adapun tujuan dari lapaoran ini adalah memberikan gambaran umum mengenai potensi pariwisata Kepualauan Seribu dan menjadikan destinasi ini semakin berkembang untuk pariwisata Indonesia kedepannya. Laporan ini dibuat berdsarkan obersevasi serta sumber yang berasal dari website.
Penulis menyadari apa yang tersaji dalam ringkasan materi ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing maupun pembaca untuk penyempurnaan ringkasan materi ini. Sehingga laporan analisis ini dapat terpadu dengan konsep dan tatanan yang tepat dan layak untuk dipublikasikan. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih dan semoga laporan hasil studi lapangan ini bermanfaat bagi wawasan para pembaca.

Nusa Dua, 5 Desember 2017


                                                                             Penulis


DAFTAR ISI








PRODUCT PROFILE

Sudah sejak lama wilayah laut dikenal sebagai wilayah yang tidak mempunyai status hukum kepemilikan (property right), sehingga sumber daya perairan laut tersebut menjadi suatu obyek yang bersifat terbuka (openly accessed) bagi semua pihak. Khusus di Kepulauan Seribu, usaha pengaturan wilayah perairan lautnya sudah cukup lama dilakukan, baik melalui peraturan daerah maupun melalui peraturan pusat. Pengaturan pemanfaatan wilayah Kepulauan Seribu dari pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan dimulai oleh Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Departemen Kehutanan Nomor SK.05/IV-KK/2004 tanggal 27 Januari 2004 tentang Zonasi Pengelolaan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu.
Taman Nasional Kepulauan Seribu seluas 107.489 hektar, merupakan kawasan perairan laut sampai batas pasang tertinggi, pada geografis antara 5°24′-5°45′ LS dan 106°25′-106°40′ BT, termasuk kawasan darat Pulau Penjaliran Barat dan Pulau Penjaliran Timur seluas 39,50 hektar. Taman Nasional Kepulauan Seribu tersusun oleh Ekosistem Pulau-Pulau Sangat Kecil dan Perairan Laut Dangkal, yang terdiri dari Gugus Kepulauan dengan 78 pulau sangat kecil, 86 Gosong Pulau dan hamparan laut dangkal pasir karang pulau sekitar 2.136 hektar (Reef flat 1.994 ha, Laguna 119 ha, Selat 18 ha dan Teluk


 5 ha), terumbu karang tipe fringing reef, Mangrove dan Lamun bermedia tumbuh sangat miskin hara/lumpur, dan kedalaman laut dangkal sekitar 20-40 m.Dari jumlah pulau yang berada di dalam kawasan TNKpS yang berjumlah 78 pulau, diantaranya 20 pulau sebagai pulau wisata, 6 pulau sebagai hunian penduduk dan sisanya dikelola perorangan atau badan usaha.
Penduduk Kepulauan Seribu berjumlah 4.920 KK (660 Keluarga Pra Sejahtera), diantaranya 65 % bermukim di Pulau Pemukiman (Pulau Panggang, Pulau Pramuka, Pulau Kelapa, Pulau Kelapa Dua, dan Pulau Harapan) yang berada di dalam Kawasan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu.Mata pencaharian pokok masyarakat adalah nelayan tangkap 70,99 %, utamanya nelayan tangkap termasuk nelayan jaring murami (jaring yang tidak ramah lingkungan karena merusak karang) dan sebagian kecil masih menggunakan racun potasium sianida.
Berdasarkan kriteria kegiatan budidaya perikanan berupa kondisi fisik geofisik (keterlindungan, kedalaman perairan, dan substrat dasar laut), oceanografis (kecepatan arus) dan kualitas air (kecerahan dan salinitas), kapasitas Kepulauan Seribu untuk pengembangan budidaya perikanan laut seluas 904,17 ha, diantaranya 622,49 ha (66 %) dalam kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu. Berdasarkan kriteria kepariwisataan berupa keindahan alam, keaslian panorama alam, keunikan ekosistem, tidak adanya gangguan alam yang berbahaya, dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung, kapasitas Kepulauan Seribu untuk pengembangan pariwisata seluas 872,06 ha dengan kapasitas pengunjung 2.318 Orang per hari, diantaranya 795,38 ha dan 1.699 Orang per hari (73 %) adalah kapasitas dalam kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu.
Taman Nasional Kepulauan Seribu mempunyai sumber daya alam yang khas yaitu keindahan alam laut dengan ekosistem karang yang unik seperti terumbu karang, ikan hias dan ikan konsumsi, echinodermata, crustacea, molusca, penyu, tumbuhan laut dan darat, mangrove, padang lamun, dan lain-lain. Terumbu karang di kawasan perairan ini membentuk ekosistem daerah tropik, pulaunya dikelilingi terumbu karang tepian (fringing reef) dengan kedalaman 1-20 meter.
Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bidang konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya yang berada dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.Tugas Balai Taman Nasional adalah melaksanakan pengelolaan ekosistem kawasan taman nasional dalam rangka konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Sesuai Pasal 51 Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan, terdapat pejabat kehutanan yang diberikan kewenangan Kepolisian Khusus, : yaitu Polhut Balai TN Kepulauan Seribu dan Struktural Balai TNKpS.

Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bidang konservasi sumberaya alam hayati dan ekosistemnya yang berada dan bertanggungjawab kepada Direktur Jendral Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.03/Menhut-II/2007 tanggal 1 Februari 2007, susunan organisasi Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu, terdiri dari :

VISI
Menarik lebih banyak wisatawan berkualitas demi menjaga kearifan ekosistem taman nasional.
MISI
·         Mewujudkan Wilayah Kepulauan Seribu sebagai kawasan Wisata Bahari yang lestari.
·         Melakukan promosi wisata dalam berbagai aspek pemasaran kepada wisatawan mancanegara dengan kualitas terbaik.
·         Meningkatkan Kesejahteraan melalui Pemberdayaan Masyarakat Kepulauan Seribu dengan Perekonomian Berbasis Kelautan.

1.8.2 Genjot Homestay, Kepulauan Seribu Terbuka untuk Wisman

                  Tribunnews.com, Selasa 3 Januari 2017
Dalam halnya meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepulauan Seribu, Pemprov DKI bersama Kementerian Pariwisata terlah bekerjasama dalam pembangunan 500 homestay di Pulau Tidung, Pramuka dan Bidadari. Pembagian pembangunan homestay tidaklah merata oleh karena sesuai dengan karakteristik setiap pulau yang dimana ada gunanya untuk wisata dan cakupan wilayah observasi Taman Nasioanal.


1.8.3 Sampah Jadi Ancaman Serius Wisata Kepulauan Seribu

       Oleh Daurina Lestari,Bimo Aria (ViVa.Id)
          Jumat, 27 Oktober 2017 | 11:51 WIB
Di balik keindahan dari gugusan pulau yang tersebar di Kepulauan Seribu, masalah sampah masih menjadi ancaman dari kawasan yang berada di kawasan utara Jakarta ini. Setiap harinya, puluhan atau mungkin ratusan kilogram sampah yang berasal dari Kepulauan Seribu maupun dari wilayah lain, seperti Jakarta tersebar di wilayah perairan kepulauan seribu. Sampah tersebut didominasi sampah plastik yang notabene sulit untuk terurai. Executive Director Divers Clean Action, Swietenia Puspa Lestari, mengatakan bahwa sampah tersebut bukan hanya ancaman bagi ekosistem laut, melainkan juga ancaman bagi manusia sendiri. "Selain karena sampah plastik yang mendominasi ini sulit diurai, sampah ini ketika dimakan ikan, dan ikan tersebut dimakan oleh kita, itu juga berbahaya. Salah satunya berisiko terkena kanker," kata Tenia saat ditemui di Pulau Pramuka, Kamis 26 Oktober 2017. Edi Fajar Prasetio, salah satu peserta Indonesian Youth Marine Debris Summit, yang berasal dari Banten, juga terkejut melihat begitu banyaknya sampah yang ada di kawasan perairan Kepulauan Seribu. Bahkan, yang juga disesalkannya bahwa para wisatawan sendiri yang menjadi pelaku pembuangan sampah.


BAB II

PRODUCT ANALYSIS

2.1 Atraksi Wisata

2.1.1 Pulau Tidung

Destinasi wisata yang satu ini, merupakan salah satu pulau dengan ciri khas jembatannya yang memiliki panjang hingga 800 meter, yang sekaligus bisa menjadi salah satu tempat bersantai dan berfotoria ketika berlibur di pulau yang satu ini.
                      Gambar 2.1 Pesona Pulau Tidung
                      Sumber : https://www.rancahpost.co.id
Pulau Tidung ini, dibagi menjadi Pulau Tidung Besar, dan Pulau Tidung Kecil, dimana pantainya akan menawarkan keseruan diving dan bermain ombak lautnya yang menyenangkan, dan tentu saja Anda bisa ber-snorkeling di area pantai pulau ini.

2.1.2 Pulau Semak Daun

Merupakan pulau dengan konsep konservasi dan pemeberdayaan lingkungan dimana wisatawan akan diajak melihat penagkran hewan langka seperti hiu putih dan hewan langka lainnya serta tumbuhan-tumbuhan seperti halnya konservasi mangrove serta jenis tumbuhan


langka lainya. Selain liburan, wisatawan juga dapat menuai ilmu mengenia lingkungan yang erat kaitannya dengan pariwisata.

2.1.3 Pulau Bidadari

Destinasi wisata yang selanjutnya ini, merupakan salah satu pulau dengan panorama alam indah dan memukau yang ada di Pulau Seribu. Kelokan pasir putih yang menjadikan daya tarik tersendiri pulau ini.
                           Gambar 2.2 Pulau Bidadari
                           Sumber : : https://www.rancahpost.co.id

Aneka tempat penginapan yang dibangun diatas laut, dengan pantai dan pemandangan lautnya yang memukau indah, tentu merupakan salah satu pilihan liburan yang menyenangkan untuk Anda sambangi bersama dengan keluarga Anda.

2.1.4 Pulau Harapan

Pantai yang kecil dengan air laut dan pohon kelapanya yang elok ini, merupakan salah satu pulau yang tersohor dan banyak disambangi wisatawan. Ombaknya besar, cocok untuk ber-surfing Anda.
                                     Gambar 2.3 Pulau Harapan
                                    Sumber : https://www.rancahpost.co.id
Di Pulau ini, Anda bisa bersantai menikmati deburan ombak, dan pasir putihnya, serta bisa bermalam hingga menyelam menyusuri alam bawah lautnya yang memukau.

2.2 Aksesibilitas

Jarak Kepulauan Seribu menuju Bandara Internasional Soekarano Hatta adalah 58 km. Perjalanan dapat dimulai menggunakan transportasi darat setelah udara, menempuh wktu sekitar 1 jam 40 menit menunju Pelabuhan Muara angke dan akan dilanjutkan menggunakan transportasi laut. Jarak yang ditempuh dari Pelabuhan Muara Angke menuju Kepulauan Seribu tepatnya di Pulau Tidung adalah 20 km atau memerlukan wktu 30 menit sampai ditujuan.
Dalam perjalanan menggunaka transportasi laut terdapat 4 opsi yang meliputi dengan kapal tradisional (kapal kayu), kapal PELNI, kapal Feri, dan kapal cepat (KM. Kerapu atau speedboat). Jika memilih untuk naik kapal tradisional atau KM. Kerapu atau kapal Feri, menuju Pelabuhan Kaliadem yang terletak di belakang Pasar Ikan Muara Angke. Sedangkan via speedboat melalui Dermaga Marina, Ancol. Untuk naik kapal PELNI, naik dari Pelabuhan Sunda Kelapa. Adapun opsi-opsi tersebut yaitu :
1.      Pelabuhan Marina Ancol
Menaiki Transjakarta Busway dari shelter terdekat hingga ke Shelter Ancol kemudian menuju ke Pelabuhan Marina. Biaya Rp 3.500,00. Dari pelabuhan ini kita bisa menaiki kapal KM Kerapu dengan harga tiket sekitar RP 35.000, tapi belum termasuk biaya masuk kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol.
                     Gambar 2.4 Marina Ancol
    Sumber : https://rendykamil.wordpress.com
2.      Pelabuhan Muara Angke
Jika kita berdomisili di dalam atau di luar kota Jakarta, terdapat beberapa cara untuk mencapai Pelabuhan Muara Angke dengan menggunakan beberapa moda transportasi umum, seperti :
·         Kereta Listrik (KRL) yang siap membawa kita dari kota asal hingga sampai di Stasiun Angke. Salah satunya adalah KRL jurusan Bogor-Jakarta Kota atau Stasiun Jatinegara, kemudian dilanjut ke Stasiun Angke. Cukup mengeluarkan uang sebesar 2500-5000 rupiah untuk menebus tiket kereta, kita sudah bisa menjangkau tempat ini dari stasiun terdekat di daerah kita tinggal. Dari Kawasan ini kita ke Jembatan dua, lalu dilanjut menaiki angkot KWK B01 Jurusan Muara Angke  dengan biaya Rp 5.000,00.

2.3 Amenitas

*      Pulau Tidung
Salah Satu landmarknya adalah jembatan cinta .Fasilitas yang meliputi : tipe cottage yang disediakan ialah Bougenville, Jasmin dan Tulip. Untuk peserta dengan jumlah yang banyak telah disediakn Bungalow Edelwise. Fasiltas penunjang lainnya seperti restoran terapung, lapangan tenis, lapangan futsal dan fishing pool.
*      Pulau Semak Daun
Fasilitas yang meliputi : 38 cottage diantaranya mulai dari type flipper, penyu dan gurita. Fasilitas outdoor yang meliputi : restoran, kolam renang, lorong akuarium, mini seaworld, Sunset cruise  dan dive shop. Water sport  yang meliputi : jetsky, banana boat, surf bike, diving clinic dan snorkeling. Disini juga terdapat penagkaran penyu sisik dimana menjadi daya tarik sendri.

*      Pulau Bidadari
Fasilitas yang meliputi : floating cottage, front office, mini bar, gift shop,  Musholla, open hall karaoke, children playground. Water sport yang meliputi : jetsky, banana boat, surf bike , canoe dan Cruiser Land.
*      Pulau Harapan
Fasilitas yang terdapat di pulau ini adalah termasuk fasilitas pulau penduduk/homestay yang meliputi : kapasitas 10-15 orang, full Ac, televisi, dispenser, kamar mandi dan kamar tidur. Disini terdapat konservasi tanaman mangrove.

2.4 Ancilary

Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu adalah Unit Pelaksana Teknis ( UPT) di bidang konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya yang berada dan bertanggngjawab kepada Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

2.5 Analisa SWOT Kepulauan Seribu

2.5.1 Strength (Kekuatan)

·         Terumbu karang yang sehat menyediakan keindahan bawah laut yang tidak ternilai harganya. 
·         Terumbu karang yang sehat menyediakan tempat tinggal, tempat berlindung, tempat berkembang biak, sumber makanan bagi ribuan biota laut, serta menjaga keseimbangan ekosistem laut.
·         Keanekaragaman hayati terumbu karang merupakan kekayaan alam yang tak ternilai harganya.

2.5.2 Weakness (Kelemahan)

·         Secara umum, kondisi taman nasional sudah sangat memprihatinkan, dimana ditunjukkan dengan ekosistem tutupan terumbu karang yang semakin menurun dari tahun ke tahun, serta mengakibatkan turunnya populasi makhluk laut lainnya.
·         Belum adanya kerangka acuan yang tegas mengenai pengembangan dan pedoman pelaksanaan wisata bahari.
·         Kerusakan terumbu karang menyebabkan hilangnya fungsi pelindung, mata pencaharian bagi generasi muda, serta ekspor karang dan ikan hias untuk akuarium air laut tak terhitung lagi besarnya.

2.5.3 Oportunities (Peluang)

·         Terumbu karang yang sehat menyediakan lapangan kerja melalui perikanan dan pariwisata.
·         Wisatawan datang ke Kepulauan Seribu untuk menikmati keindahan alam di sana, termasuk terumbu karang.
·         Arah pengembangan wisata yang berorientasi pada pelestarian lingkungan.

2.5.4 Threat (ancaman)

·         Kurangnya pengetahuan & kepedulian turis mengenai pentingnya eksistensi terumbu karang.
·         Wisatawan secara sadar maupun tidak sadar, kadang juga ikut merusak terumbu karang di sekitar mereka.
·         Jumlah turis yang semakin meningkat membutuhkan infrastruktur yang lebih besar dan ini dapat menimbulkan polusi dan penuruan mutu lingkungan.
·         Penggunaan jangkar pada kegiatan kebaharian, termasuk kegiatan penyelam pemula yang merusak terumbu karang.
·         Gangguan perusakan terumbu karang dan pengambilan illegal karang, pasir laut dan ikan hias.
·         Pencemaran lingkungan dengan berbagai jenis limbah dan sampah yang sampai ke laut.
·         Pembangunan sarana pariwisata yang tidak terkontrol (resort, dermaga, perluasan pulau dengan pengurukan) yang merubah bentang alam dan keaslian ekosistem.

BAB III

PRODUCT COMPETITOR

3.1.1 Strength

Ikan hiu Maladewa sangat terkenal di dunia dan menarik ribuan penyelam untuk mengunjungi Maladewa setiap tahunnya. maladewa sendiri dianggap sebagai surga bagi para penyelam. Terdapat banyak jenis hiu di Maladewa.
                    Gambar 3.1 Maldives
      Sumber : http://www.telegraph.co.uk/travel /
Pulau-pulau di Maladewa adalah berasal dari karang. Pasirnya yang berwarna putih menakjubkan. Pantai karang di Maladewa mewakili 5% dari pantai di dunia dan sebagian besar terdiri dari pasir kuarsa. Maladewa adalah salah satu tempat paling aman di dunia. Tingkat kriminalitasnya hampir tidak ada di tempat resort pulau tersembunyi ini.



 3.1.2 Weakness

Kekurangan tanah yang subur dan air bersih, dan populasi yang padat berarti banyak orang hanya mencari nafkah untuk bertahan hidup. Naiknya permukaan air laut mengancam ekosistem, dan bisa merusak banyak lahan dan meneggelamkan banyak pulau. Biaya transportasi dan akomodasi relatif mahal.

3.1.3 Threat

Para petinggi dan masyarakat yang berkuasa membatasi kebebasan berekspresi dan beragama. Angka perceraian di maldives termasuk salah satu yang tertinggi di dunia. Angka kejahatan dan geng-geng juga terus meningkat. Pelecehan anak dan kecanduan narkoba di kalangan remaja (di antara 70% kaum remaja) menunjukkan masalah besar. Agama islam merupakan satu-satunya agama resmi dan pemerintah melarang semua agama lain melakukan ibadah secara terbuka.

3.1.4 Opportunities

Pengembangan homestay sebagai wadah peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Maldivies itu sendiri. Pengaturan visa dilakukan lebih mudah untuk para wisatawan mancanegara.

3.1.5  Data Kunjungan Maldives

Maladewa yang memiliki pantai berpasir putih dengan warna air biru kehijauan mampu menarik kunjungan wisatawan asing hingga 1,2 juta per tahun. Wisatawan biasanya menghabiskan uang hingga US$10.000 per malam untuk menginap di hotel yang berada di di kawasan resor pedesaan. Sebanyak 29% pendapatan negara di Lautan India itu berasal dari industri pariwisata (KBRI di Maladewa).

3.2 Phi Phi Island, Thailand

Sanitasi pulau Phi Phi terjaga beserta kualitas pelayanan di hotel yang memadai.Konservasi penangkaran hiu black tip  menjadi daya tarik utama para diver. Ekosistem perairan laut yang unik dan menjadi tempat shooting film Hollywood.
Gambar 3.2 PhiPhi Island
Sumber : www.phiphi.phuket.com

Keunikan pulau ini ditunjang dengan pasir putih pantai dan suasan eksotis, menjadikan pulau ini daya tarik utama di Phuket. Tidak lupa juga budaya masyarakat sekitar sebagai penunjang kekuatan pariwisata pulau tersebut. Hal-hal tersebutlah yang menjadi kekuatan pariwisata Negara Thailand.
Kelemahan dari destinasi ini adalah masalah utama bagi perkembangannya kedepan. Biaya akomodasi dan transportasi masih relatif mahal. Akses transportasi susah, menyulitkan para wisatawan dalam mencapai destinasi tersebut. Kualitas makanan buruk juga menjadi faktor pemicu adanya ketidaknyamanan para wisatawan
Sumberdaya alam bawah laut memiliki potensi sebagai lahan konservasi. Memiliki potensi sebagai geowisata karena memiliki stalagmit dan stalagtit yang menarik.
Keamanan pada daya tarik ini di nilai masih sangat rendah sebagai akibat gejolak politik, walaupun Pemerintah setempat  menjamin keamanan dalam ruang lingkup pariwisata. Banyak serangga yang mengganggu.

3.3 Pulau Phu Quoc Vietnam

3.3.1 Strength

Phu Quoc beriklim tropis dan memiliki musim kering dan hujan. Musim paling sibuk, ketika suhu berkisar antara 25-28°C dan langitnya jernih, berlangsung mulai November hingga Maret. Ini Wisata Alam sebagai unggulan utama.
                 Gambar 3.3 Pulau Phu Quoc
                 Sumber : https://www.vietnam-travel.org

Selain itu, yang menjadi kekuatan utama destinasi ini adalah harga bahan pangan yang relatif murah ditunjang dengan biaya akomodasi lainnya yang juga terjangkau.

Keramahan penduduk lokal dirasa kurang dengan alasan sebgaian penduduk lokal menolak adanya pariwisata sebagai akibat pariwisata dapat merusak lingkungan. Transportasi dan aksesibilitas dirasa kurang memadai.

Dengan potensi wisata bahari alam bawah laut yang belum diolah, pulau ini memiliki suatu sumberdaya alam untuk pariwisatanya begitu besar. Dengan begitu tentunya pulau ini juga memiliki potensi pengembangan wisata kuliner laut.

3.3.4 Threat

Gejolak politik Vietnam, keamanan dirasa kurang memadai. Keamanan lalu lintas juga sangat dirasa kurang bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung. Hal ini yang menjadi masalah dalam pengembangan pariwisata Vietnam itu sendiri.


BAB IV

MARKET ANALYSIS

4.1 Pasar Aktual

Perkembangan wisatawan dari tahun 2010 hingga 2013 mengalami peningkatan yang signifikan. Ditahun 2010 total kunjungan wisatawan mencapai 231.020 hingga 2013 total kunjungan wisatawan sebanyak 1,498,470.
           Gambar 4.1 Grafik Kunjungan Wisatawan
Sumber : www.slideshare.net/fitriwardhono/profil-kepulauan-seribu

Target pasar wisatawan Kepulauan Seribu saat ini adalah wisatawan domestik yang berdomisili di Jawa Barat. Ini terbukti dari kunjungan wisatawan terhitung sejak 29 Juni – 13 Juli 2016 mencapai 81.480 orang yag terdiri dari 79.996 wisatawan nusantara dan 1.484 wisatawan mancanegara.


Kenaikan dari tahun 2015 sebesar 35.12 % untuk wisatawan nusantara sdan untuk wisatawan mancanegara mengalami penurunan sebesar 24.87%. Kepulauan Seribu mampu menarik kunjungan wisatawan baik wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara. Be‎rdasarkan data kunjungan wisatawan ke Kepulauan Seribu pada akhir tahun 2016 yang diperoleh Sportourism dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta, jumlah kunjungan wisnus ke Kepulauan Seribu sebanyak ‎785.260 dan Wisman 22.070. Jika ditotal maka jumlah kunjungan wisatawan Kepulauan Seribu sebanyak 807.330‎.

4.2 Pasar Potensial

Tercatat dari tahun 2013 hingga 2016 pasar aktual Kepualaun Seribu didominasi oleh wisatawan domestik sedangkan masih minimnya kedatangan dari wisatawan mancanegara. Hal ini tentu membawa dampak positip maupun negatif antara lain pariwisata domestik Kepulauan Seribu mendukung perkembangan pariwisata domesytik nasional. Namun sangat disayangkan apabila dengan atraksi wisata Kepulauan Seribu yang menyerupai para pesaing atau bahkan sedikit lebih unggul itu tidak dapat mendatangkan para wisatawan mancanegara lebih banyak lagi. Oleh sebab itu kami melihat potensi pasar wisatawan Australia dalam program Silver Tourism atau pariwaisata diperuntukan bagi mereka yang sudah lanjut usia. Selain itu juga kami melihat potensi wisatawan dari Malaysia dengan alasan jarak Malaysia ke Indonesia khususnya Kepulauan Seribu hanya berdurasi 6 jam termasuk perjalanan darat, laut maupun udara.
Kami tidak merekomendasi wisatawan Cina sebab karakteristik wisatawan Cina tidak sesuai dengan atraksi wisata yang dimiliki Kepulauan Seribu. Hal ini juga memuat berdasarkan statistik berikut :
              Gambar 4.2 Grafik Kunjungan Wistawan Mancanegara
              Sumber : : www.slideshare.net/fitriwardhono/profil-kepulauan-seribu

Berdasarkan grafik diatas, jumlah kunjungan wisatawan terbanyak terjadi di bulan Maret dan Mei di tahun 2014. Namun berdsarkan grafik tersebut kita bisa lihat jumlah wisatawan mancanegara masih relatif rendah dibanding wisatawan nusantara.


BAB V

MARKET OBJECTIVE

*      Menjadikan Kepulauan Seribu dan sekitarnya sebagai destinasi pariwisata nasional dan internasional yang memiliki kekayaan bahari dengan tetap memperhatikan keseimbangan ekosistem yang mampu menarik kunjungan 500ribu wisman pada tahun 2019.
*      Meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap taraf hidup masyarakat setempat, dan dampak positif bagi perekonomian lokal, regional dan nasional dengan mengembangkan homestay.
Berdsarkan sumberdaya alam yang dimiliki Kepualaun Seribu beserta karakteristik produk wisata Kepulauan Seribu yang berbasis Taman Nasional, kami menila untuk membuka pasar wisatawan baru. Karakter wisatawan yang kami maksud adalah sesaui dengan karakteristik Kepulauan Seribu itu sendiri, yang meliputi wisatawan Eropa (Perancis,Jerman, Britania Raya) dan Wisatawan Asia-Australia (Korea, Jepang, Timur Tengah dan Australia). Untuk pasar wisatawan Australia sendiri, kami menargetkan program Silver Tourism karena sangat sesuai dengan karakteristik dari daya tarik Kepulauan Seribu. Semua wisatawan yang kami targetkan adalah wisatawan yang mekakukan perjanan dengan basis Alterntive Tourism itu berarti dapat meminimalisir kerusakan ekosistem biota laut dari tahun ke tahunnya.


Dengan dibukanya pasar wisatawan baru tentunya kami berinovasi dan memiliki harapan untuk mengembangkan produk wisata baru agar daya tarik wisata Kepulauan Seribu tersebut tidak terkesan monoton. Adapun program produk wisata baru yang telah kami rancang meliputi :
1.      Event Budaya
2.      Festival Konservasi Lingkungan Dunia
Branding Kepulauan Seribu sebelumnya adalah Love Island. Kami menilai Branding Kepulauan Seribu terkesan monoton karena produk pesaing seperti Maldives dan Phu Quoc telah lebih dulu memakainya. Oleh sebab itu kami merencanakan menggunakan branding baru yang sesuai dengan apa yang terdapat di Kepulauan Seribu itu sendiri.
Gambar 5.1 Branding Kepulauan Seribu
                                 Sumber : Dokumen Penulis
Thousand Fractions of Paradise yang berarti “Seribu Pecahan Surga Dunia“ yang memiliki makna setiap pulau yang berada di Kepulauan Seribu memiliki pesona alam bawah laut beserta hewan dan tumbuhan khusus yang luar biasa layaknya surga.


BAB VI

SALES PROGRAM

6.1 Pengadaan Event Budaya Tahunan

Event adalah media komunikasi untuk menyampaikan maksud atau tujuan kepada target berupa rangkaian kegiatan yang memberikan pengalaman secara langsung dan nyata. Selain untuk memasarkan Kepulauan Seribu, event yang diadakan juga bertujuan memperkenalkan citra Kepulauan Seribu.
                                   Gambar 6.1 Festival Budaya
                                   Sumber : Dokumen Penulis
Dengan diadakannya event juga berharap dapat mendorong penyebaran word of mouth kepada orang-orang disekitarnya.  Precious Culture of Jakarta merupakan nama event yang akan kami selanggarakan di Pulau Pramuka dalam rangka membangun citra kebudayaan asli Jakarta yang telah lama hilang. Pagelaran Jaipong merupakan acara utama dari seluruh rangakaian kegiatan yang ditawarkan. Selain pagelaran jaipong, makanan khas Jakarta akan disajikan dalam mendukung acara budaya ini. Program ini ditujukan untuk para wisatawan yang memiliki minat terhadap warisata budaya seperti  wisatawan


Perancis, German, Korea serta program silver tourism yang ditujukan untuk para wisatawan yang berasal dari Australia.

6.2 Mengadakan Festival Konservasi Lingkungan Dunia

Sebgaiaman karakteristik Kepulauan Seribu itu sendiri yang berbasis taman nasional, maka kami merencanakan digelarnya festival penanaman mangrove maupun segala sesuatu yang berbasis konservasi dan pemberdayaan lingkungan.
                                  Gambar 6.2 Penanaman Bakau
                                  Sumber : Tribunenwes.com

Digelar festival hasil pengembangan UMKM kuliner; pertunjukkan tarian tradisional; parade kapal; launching paket wisata budaya dan konservasi dengan aplikasi penanaman 1.000 mangrove dan 100 bibit karang sebagai alokasi dana tanggung jawab sosial peruushaan (corporate social responsibility/CSR) bekerjasama dengan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo).Tentunya kami akan mengundang beberapa bintang dunia seperti yang diadakan di Bali. Program ini kami tujukan untuk para wisatawan mancanegara yang berasal dari Eropa yang berbasis akademisi lingkungan serta wisatawan nusantara dan para ilmuwan lingkungan.


6.3 Mengadakan Kompetisi Internasional Berwawasan Lingkungan

Selain festival, kami juga merencanakan sebuah kompetisi berwawasan lingkungan untuk akademisi internasional. Kami akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Budaya serta menjalain relasi dengan sponsor lingkungan seperti perihaaan dengan basis eco-corporate.

                              Gambar 6.3 Lomba Fotograpi
                             Sumber : indonesiatravel.com
Selain akdemisi, kompetisi internasional ini juga ditujukan kepada seluruh fotograper dunia untuk menunjukan bakatnya dalam menghasilkan foto yang berkualitas dan dapat diposting ke dalam majalah maupun media internasional hingga pada akhirnya kan menambah minat para wisatawan mancangera mengunjungi Indonesia khususnya Kepulauan Seribu.


BAB VII

PROMOTION TOOLS

7.1 Public Relations

7.1.2 Media Sosial

Beralih ke era digital sudah tentu kami memilih media sosial untuk memasarkan daya tarik Kepulauan Seribu dengan alasan efisiensi waktu dan biaya.



                                      

Gambar 7.1 Media Sosial
                                      Sumber : Shutterstock.com

Kami merencanakan menggunakan media Facebook dan Twitter di masing-masing negara pasar baru wisatawan dengan alasan Wisatawan Eropa dan Australia pada umumnya lebih menggunakan kedua media sosial tersebut. Namun dengan wisatawan Asia yang meliputi Jepang dan Korea, kami hanya menggunakan Instagram dan Facebook saja.

7.1.3 Megatron

Pemasaran produk wisata kami yang melalui Megatron hanya kan dipasarkan di negara-negara Eropa yang melipiti Perancis, Britania Raya dan Jeman dengan alasan aktivitas mereka lebih dominan diluar rumah. Pemasangan Megatron sendiri kami menilai lebih efisisen sebab


setiap orang diajalan akan melihat dan tentunya memiliki minat dibenak mereka walaupun biaya yang dikeluarkan tidak sedikit.

7.1.4 Channel TV Internasional

Hampir setiap penduduk dunia memiliki televisi. Ini alasan kami memilih saluran televisi internasional dalam kaitannya memasarkan Kepulauan Seribu untuk wisatawan mancanegara. Kami berencana menggaet National Geograpic, FOX dan CNN untuk membantu memasarkan produk kami dengan alasan 3 saluran televisi ini adalah terlaris ditahun 2016.

BAB VIII

TIME TABLE AND BUDGET

8.1 Time Table 2017













8.2 Time Table 2018















8.3 Budget

*      Penyelenggaraan Event Precious Culture of Jakarta = Rp. 540.000.000
*      Penyelengaraan 1000 Mangrove Festival = Rp. 407.000.000
*      Penyelenggaraan Interntional Animal Photo Competition
= Rp. 200.000.000
*      Untuk videotron (digital billboard) di Paris dan Berlin, $8,633 atau Rp. 116.737.831 x 7 = 817.164.817
*      Iklan yang dipasang di siaran ITV milik Inggris selama 30 detik antara jam 7 sampai 9 malam mencapai £3,500 sampai £4,500 atau Rp. 63,531,558 sampai Rp. 81,666,631.
*      Sedangkan pada TV Japan jam 9 sampai tengah  malam selama 30 detik mencapai $450 atau Rp. 6.083.529.  
*      Press releases yang dilakukan dengan mengundang media ternama seperti pada bab terlampir sebelumnya dengan alokasi dana sekitar 200 juta untuk keseluruhan media dengan rincian 40 juta per media












Comments

Popular posts from this blog

BUDAYA ARSITEKTUR RUMAH ADAT MANGGARAI

Pendaftaran HIMA Prodi STP Nusa Dua Bali Tahun Ajaran 2017/2018

Tentang Keunikan Desa Sasak Sade