MASTER PLAN MOROTAI

PEMASARAN
KABUPATEN PULAU MOROTAI



Oleh Kelompok 7

                    Luh Devi Charline  F. N                     16112006
                    Sarci Monika Demena                        16112014
                    I Kadek Harta Wibawa                       16112022 
                    Sugiharto                                            16112030



KEMENTRIAN PARIWISATA
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NUSA DUA BALI
JURUSAN KEPARIWISATAAN
PROGRAM STUDI DESTINASI PARIWISATA
2017




BAB I
PROFIL DESTINASI

1.1   Latar Belakang
 Indonesia memiliki daerah yang sangat luas dengan beragam potensi pariwisata di dalamnya. Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pariwisata  merencanakan 10 destinasi Bali baru, salah satu diantaranya adalah Pulau Morotai. Pulau Morotai terletak di Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara.
Morotai merupakan salah satu pulau terbesar di Maluku Utara yang memiliki potensi sumber daya alam yang cukup melimpah, baik di sektor pertanian, kehutanan, perikanan dan kelautan, maupun potensi pariwisata sejarah terutama tempat-tempat sejarah peninggalan Perang Dunia Kedua. Potensi ini dapat dijadikan sektor andalan yang memiliki nilai ekonomis baik dalam upaya meningkatkan kesejahteraan Maluku Utara umumnya maupun masyakarat Pulau Morotai khususnya serta peningkatan devisa bagi daerah.
Dalam mengembangkan pariwisata di Pulau Morotai, dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat. Melalui strategi pemasaran yang tepat, kegiatan pariwisata akan berkembang secara cepat serta berkelanjutan. Saat ini Pulau Morotai sudah menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) melalui  Peraturan Pemerintah  Nomor  50  Tahun  2014  pada  30 Juni  2014.  PT  Jababeka  Morotai  selaku  pengusul KEK  telah  ditetapkan  sebagai  Badan  Usaha Pembangun  dan  Pengelola  kawasan  seluas 1.101,76  ha  melalui  Surat  Keputusan  Bupati Pulau  Morotai  No.  538.3/191/PM/2014  Tahun 2014 pada 18 September 2014. Sektor  bisnis  yang  akan  dikembangkan  di kawasan  ini  adalah  Industri  pengolahan  ikan, manufaktur,  logistik,  dan  pariwisata.
1.2   Sejarah Pulau Morotai
   Selama abad ke-15 dan 16, Morotai berada di bawah pengaruh Kesultanan Ternate yang berkuasa. Merupakan inti sebuah kawasan besar bernama Moro yang termasuk pulau dan pesisir Halmahera yang dekat dengan Morotai ke selatan.
   Pada pertengahan abad ke-16, pulau ini menjadi tempat misi Yesuit Portugis. Kesultanan Muslim Ternate dan Halmahera merasa tersinggung akan pelopor aktivitas penyebaran agama itu dan berusaha mencegah misi itu dari pulau ini pada 1571, sebagai akibatnya Portugis hengkang dari kawasan itu. Pada abad ke-17, Ternate menggunakan kekuasaannya atas Morotai dengan memerintahkan berulang-ulang pada penduduknya agar pindah dari pulau itu. Pada awal abad itu para penduduknya pindah ke Dodinga, sebuah kota kecil di titik strategis pesisir barat Halmahera. Lalu pada 1627 dan 1628, Sultan Hamzah dari Ternate memerintahkan pindahnya penduduk Kristen ke Malayu, Ternate, agar lebih mudah dikendalikan.
   Pulau ini menjadi lapangan terbang bagi Jepang selama PD II. Pulau ini diambil alih oleh angkatan Amerika Serikat pada September 1944 dan digunakan sebagai landasan serangan Sekutu ke Filipina pada awal 1945 serta ke Borneo timur pada Mei dan Juni tahun itu. Merupakan basis untuk serangan ke Jawa pada Oktober 1945 yang ditunda setelah penyerahan diri Jepang pada bulan Agustus.

1.3  Profil Pulau Morotai
Pulau Morotai merupakan salah satu pulau terbesar di Maluku Utara dan merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Halmahera Utara pada tahun 2008. Kabupaten Pulau Morotai memiliki luas wilayah ± 4.301,53 km² dan terdiri dari lima wilayah kecamatan yaitu Morotai Selatan, Morotai Timur, Morotai Selatan Barat, Morotai Utara, serta Morotai Jaya. Kabupaten Pulau Morotai memiliki batas administratif pada bagian utara berbatasan dengan Samudra Pasifik, bagian timur berbatasan dengan Laut Halmahera, bagian selatan berbatasan dengan Selat Morotai, dan bagian barat berbatasan dengan Laut Sulawesi dan Laut Halmahera. Jumlah pulau - pulau kecil yang terdapat di Kabupaten Pulau Morotai berjumlah 33 pulau dengan rincian pulau yang berpenghuni berjumlah 7 pulau dan yang tidak berpenghuni berjumlah 26 pulau. 

Secara sosial budaya, mayoritas penduduk berasal dari Suku Galela dan Suku Tobelo. Selain kedua etnis tersebut, kelompok etnis lain yang mendiami Pulau Morotai diantaranya adalah berasal dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Jawa, Sumatera, Cina, Ambon dan lain-lain. Sementara penduduk Kabupaten Pulau Morotai mayoritas beragama Islam dan Kristen, agama lain yang dianut adalah Konghucu, Hindu dan Budha dalam jumlah yang relatif kecil. Jumlah penduduk di Pulau Morotai pada tahun 2015 berjumlah 73.630 jiwa.

Secara ekonomi Kabupaten Pulau Morotai memiliki posisi yang cukup strategis karena memiliki potensi kawasan kelautan dan pulau-pulau kecil yang dapat dikembangkan sebagai kawasan industri maritim terpadu, wisata bahari, dan sejarah, serta industri perikanan terpadu dan berada di titik silang lalu-lintas transportasi antar benua di kawasan pasifik yang menjadi pintu masuk menuju kawasan perdagangan pasifik.
1.4 Visi Organisasi
Mensejahterakan masyarakat Kabupaten Pulau Morotai melalui kegiatan pariwisata di Pulau Morotai.
1.5 Misi Organisasi
1.      Menciptakan lapangan kerja baru melalui kegiatan pariwisata di Kabupaten Pulau Morotai.
2.      Melestarikan alam dan kebudayaan setempat melalui kegiatan pariwisata.
3.      Berkolaborasi dengan pemerintah setempat dan mitra strategis guna mengembangkan dan menginovasi konsep-konsep investasi yang sejalan dengan perkembangan teknologi terkini.
1.6  Isu Pariwisata Terkini
Kemenpar Ajak Masyarakat Morotai Buat Gerakan Sadar Wisata
By: Rahman Mustafa On: November 2, 2017 Nusantaratimur.com
Kemenpar Ajak Masyarakat Morotai Buat Gerakan Sadar Wisata
” Kalau tidak komitmen, maka 10 destinasi akan dievaluasi dan nanti dibuatkan 10 bali baru di daerah lain yang siap dan komitmen membangun pariwisata,” Aneng Setya Harini
MOROTAI – Kementerian Pariwisata RI menggelar acara gerakan sadar wisata dan aksi sapta pesona di Kabupaten Pulau Morotai.Kegiatan tersebut digelar di taman Kota Daruba Pulau Morotai, Kamis (2/11) yang dihadiri Asisten Deputi Tata Kelola Destinasi Pemberdayaan Masyarakat Kemenpar Dra Aneng Setya Harini MM, Kasi Penanggulangan Subdit Kontra Propaganda Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Letkol Laut (Teknik) Agus Purwanto SH, MAP, Wakil Bupati Asrun Padoma, Sekda Radjak Lotar, unsur Forkompimda, Tokoh Masyarakat, Agama, pemilik usaha dan masyarakat di sekitar tempat wisata.
Dalam kegiatan itu Kemenpar memberikan bantuan Satu Unit Kendaraan Roda Tiga, Tempat Sampah dan sapu untuk membersihkan sampah. Wakil Bupati Pulau Morotai, Asrun Padoma mengatakan pariwisata Morotai mempunyai peran penting dan strategis dalam pembangunan pariwisata nasional. ” Morotai masuk dalam 10 destinasi wisata nasional, hal ini tentunya membuat kita semua bangga dan menjadi cambuk untuk kita semua agar terus berupaya melakukan pembenahan demi kemajuan pariwisata di Morotai,” ujarnya. Ia menambahkan, pengembangan pariwisata yang dilakukan oleh pemerintah pusat di Kabupaten Pulau Morotai diharapkan mampu memberikan dampak ekonomi baik ditingkat nasional maupun pulau Morotai itu sendiri. Bahkan diharapkan dapat memberikan manfaat langsung kepada daerah dan masyarakat.
“ Gerakan sadar wisata mengingatkan kita akan pentingnya menjadi tuan rumah yang baik, sehingga wisatawan akan merasa puas dan memberikan kesan yang baik,” ujar Asrun. Wabup juga mengajak masyarakat, agar bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan khususnya masyarakat yang berada di pesisir pantai maupun ditempat-tempat wisata harus menjaga kebersihan. Sebab kenyamanan dan perkembangan pariwisata dilihat dari kebersihan lingkungan yang selalu dijaga oleh masyarakat.
“ Ayo kita jadikan Morotai menjadi tujuan wisata unggulan indonesia dan di mata dunia,” ajak Wabup. Sementara Asisten Deputi Tata Kelola Destinasi Pemberdayaan Masyarakat Aneng Setya Harini menyampaikan pariwisata menjadi prioritas untuk pembangunan nasional dan Morotai merupakan 10 pembangunan pariwisata nasional.
“ Kami dari pemberdayaan masyarakat harus mendampingi masyarakat untuk sadar wisata. Agar bagaimana kita harus mampu mencapai kunjungan wisatawan yang ditargetkan secara nasional sebanyak 20 juta dan target Morotai sebanyak 5000 wisatawan tahun 2019,” ucapnya.
Ia menuturkan, presiden mendorong agar pelaku industri dan kementerian terkait untuk secara bersama-sama membangun 10 destinasi pariwisata, olehnya itu, saat ini dari unsur keamanan sudah aman, karena dalam acara ini dihadiri semua unsur keamanan, sehingga tinggal menunggu aksinya. Dari sisi akademisi diharapkan mampu memperdayakan siswa dan mahasiswa untuk membuat kajian-kajian tentang pariwisata dan pelaku bisnis mempunyai peran penting untuk membangun pariwisata, ujarnya.
Aneng menambahkan, menjadi tuan rumah yang baik itu yang paling utama, karena kalau tidak sampah juga tidak bisa bersihkan. Ciptakan destinasi pariwisata yang sadar wisata dan sapta pesona Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah, Kenangan. Tutupnya. (Rais)
Keren, Peninggalan Perang Pasifik di Morotai akan Direkonstruksi
Reporter: Antara, Editor: Tulus Wijanarko
Selasa, 14 November 2017 07:23 WIB travel.tempo.co
Keren, Peninggalan Perang Pasifik di Morotai akan Direkonstruksi

Muhlis Eso memegang senjata peninggalan Perang Dunia ke-II hasil temuannya di Pulau Morotai, Maluku Utara, 9 Agustus 2017. Banyaknya warga yang mengambil peninggalan perang Dunia Ke-II, terdapat seorang pria bernama Muhlis Eso yang berusaha untuk menjaga sisa-sisa peninggalan perang untuk dilestarikan.

TEMPO.CO, Ambon - Balai Arkeologi Maluku sedang melakukan rekonstruksi lokasi bekas Perang Pasifik di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara. "Kami sudah memulainya sejak dua bulan lalu. Rekonstruksi akan dilakukan secara bertahap," kata Kepala Balai Arkeologi Maluku Muhammad Husni di Ambon, Senin, 13/11.

Upaya rekonstruksi lokasi bekas Perang Pasifik dan menjadikannya seperti semula, merupakan permintaan khusus dari Bupati Pulau Morotai Benny Laos kepada Balai Arkeologi Maluku.

Bupati Benny, kata Husni, ingin menjadikan lokasi-lokasi bekas Perang Pasifik sebagai situs sejarah, destinasi wisata dan museum lapangan bagi siapa saja yang ingin melihat gambaran langsung situasi perang yang terjadi di masa akhir Perang Dunia II itu.

"Dari segi sejarah, Morotai sangat potensial untuk diteliti. Rekonstruksi ini juga berkaitan dengan pengembangan daerah itu, bupatinya telah memikirkan seperti apa nanti daerahnya pada 20 sampai 30 tahun ke depan," kata Husni.Muhlis Eso menata peninggalan-peninggalan Perang Dunia ke-II di Pulau Morotai, Maluku Utara, 9 Agustus 2017. Dari sisa-sisa Perang Dunia ke-II yang ada, menjadikan Morotai sebuah pulau yang memiliki nilai sejarah yang tinggi karena banyak ditemukan peninggalan-peninggalan dari militer Jepang dan Sekutu. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Balai Arkeologi Maluku telah menurunkan enam peneliti untuk melakukan studi penjajakan pada September 2017. Target mereka adalah mengumpulkan data titik-titik pengamatan untuk ditindaklanjuti. Riset yang dipimpin langsung oleh Muhammad Husni itu berhasil mengumpulkan berbagai data sisa-sisa peninggalan Perang Pasifik. Salah satunya adalah bekas pangkalan udara militer Jepang di Daruba, ibu kota Morotai.

Di pangkalan militer yang tidak terawat tersebut masih bisa ditemukan tujuh landasan pesawat terbang, tank, bunker, meriam dan lainnya dalam kondisi rusak berat.

Selain itu, tim peneliti juga menemukan komplek pemakaman yang diduga adalah milik tentara Jepang yang tewas dalam Perang Pasifik, dan galangan kapal militer yang tidak terawat. "Penelitian kemarin masih dilakukan secara acak, tapi ada beberapa lokasi penting yang sudah kami tandai untuk nantinya didalami lebih lanjut," ucapnya.

Berada di bibir Samudera Pasifik, Morotai merupakan salah satu pulau paling utara Indonesia yang menyimpan sejarah Perang Asia Timur Raya atau Perang Pasifik antara tentara sekutu dan Jepang.Perahu pembawa wisatawan melintas di perairain Morotai saat senja, 13 Agustus 2017. Sampai saat ini kunjungan wisatawan ke pulau yang pernah dijadikan pangkalan militer Jepang dan Sekutu saat Perang Dunia ke-II itu masih rendah. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Sejarah mencatat tidak hanya Jepang yang pernah menduduki Morotai pada 1942 dan membangun pangkalan militernya di sana. Amerika Serikat dan Australia yang merupakan kelompok sekutu juga pernah menjadikannya sebagai basis utama untuk membebaskan Filipina.Kala itu, pulau kecil tersebut sempat mengalami perang dahsyat, yakni Pertempuran Morotai pada 15 September 1944. Arkeolog Wuri Handoko mengatakan sejalan dengan upaya rekonstruksi, pihaknya juga telah memilikirkan beberapa perencanaan terkait itu, salah satunya adalah menerbitkan buku dan jurnal-jurnal penting terkait sejarah Perang Pasifik di Morotai.

Karena masih sedikit tulisan dan catatan sejarah yang mengupas tentang peran penting Morotai dan posisinya dalam Perang Pasifik. Ia memisalkan tentang kisah Teruo Nakamura, prajurit Kekaisaran Jepang asal Taiwan, Republik Rakyat Tiongkok, yang bersembunyi di hutan Desa Pilowo, Pulau Morotai hingga tahun 1974. "Banyak hal kami rencanakan terkait rekonstruksi itu, karena nantinya ini juga akan menjadi aset daerah, hasilnya bisa dijadikan buku dan jurnal-jurnal yang menjadi referensi sejarah," ujar dia.
Menyelami Sudut-Sudut Keunikan Surga Bawah Laut Morotai
Ahmad IboAhmad Ibo, 16 Nov 2017, 12:45 WIB, lifestyle.liputan6.com
Dive Site World War II Wrecks sering membuat banyak penyelam penasaran untuk melihat sisa-sisa peralatan perang dunia II.
Liputan6.com, Jakarta Morotai merupakan salah satu destinasi wisata bahari unggulan yang dimiliki Indonesia. Masuk dalam daftar 10 destinasi prioritas yang akan dikembangkan pemerintah, pulau yang secara administratif berada dalam kawasan Maluku Utara ini tak hanya punya pantai dan pasir yang lembut, tapi juga punya pemandangan bawah laut yang unik. Jika di tempat lain hanya ada terumbu karang, pemandangan bawah laut Morotai justru didominasi oleh barang-barang peninggalan Perang Dunia II.
Fandy dari komunitas Divemorotai yang juga operator selam Pulau Morotai kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu mengatakan, tidak sembarang orang bisa menyaksikan pemandangan bangkai barang-barang peninggalan perang yang berada pada kedalaman 40 meter. Wisatawan yang ingin menyelam di kedalaman tersebut perlu mempunyai lisensi menyelam.
“Ini hanya dikhususkan untuk penyelam profesional, yang sudah punya lisency advance, karena menyelam di kedalaman itu hanya bisa dilakukan sama penyelam yang sudah punya jam terbang tinggi," ungkap Fandy.
Namun jangan sedih dulu, karena Pulau Morotai sendiri punya beragam spot menyelam dengan beragam tingkat kedalaman. Selain dive site wreck, traveler juga bisa mencoba beberapa spot menyelam lainnya, salah satunya adalah site shark black tip, dengan kedalaman hanya 20 meter. Di tempat ini traveler bisa menemukan banyak hiu berjenis black tip yang lucu.
“Tipsnya jangan panik kalau lihat kawanan hiu,” ungkap Fandy menambahkan.


BAB II
ANALISIS PRODUK DESTINASI

2.1 Analisis 4 A
2.1.1 Atraksi
Pulau Morotai banyak menyimpan peninggalan sejarah perang dunia II, seperti gua persembunyian, landasan pesawat serta kendaraan lapis baja Salah satu gua persembunyian yang terkenal adalah Nakamura, tempat persembunyian tentara Jepang  setelah pulau ini diambil alih oleh Sekutu.
 Terdapat juga pesawat Bristol Beuford yang tenggelam di kedalaman 40 meter di lautan sebelah selatan Pulau Morotai. Bangkai pesawat ini menjadi salah satu daya tarik bawah laut yang dimiliki pulau ini.  Terdapat lebih dari 25 titik penyelaman di Pulau Morotai seperti Tanjung Wayabula, Dodola Point, Batu Layar Point, Tanjung Sahabat Point, Saminyamau dan titik penyelaman lainnya. Wisatawan juga dapat menikmati panorama matahari terbit serta terbenam ditemani dengan pasir putih dan laut biru yang jernih.
Pulau Dodola
Pulau Dodola Besar dan Kecil Pulau Dodola yang berada pada Kecamatan Morotai Selatan ini dapat ditempuh dari pelabuhan ferry Daruba selama 30 menit. Pantai ini sangat indah dan landai dengan pasir putih yang halus, memiliki panjang sekitar 16 km km.
Pantai yang dilatarbelakangi oleh pepohonan kelapa ini, menampilkan pula laut yang jemih dan pemandangan indah serta adanya Pulau Dodola kecil yang pada saat surut dapat dilalui dengan berjalan kaki, menambah daya tarik pada pulau Dodola ini. Di pulau ini sudah tersedia fasilitas-fasilitas yang menunjang untuk pariwisata seperti resort, penginapan dan dermaga, hanya saja kondisinya sudah tidak terurus dan terpelihara. Pulau Dodola merupakan pantai yang paling banyak diminati oleh pengunjung baik masyarakat Morotai sendiri maupun wisatawan Nusantara dan mancanegara.
Dive Site World War II Wrecks
Pulau Morotai memiliki 28 titik penyelaman yang tersebar di seluruh perairan Pulau Morotai. Salah satu diantaranya adalah Dive Site World War II Wrecks. tidak sembarang orang bisa menyaksikan pemandangan bangkai barang-barang peninggalan perang yang berada pada kedalaman 40 meter. Wisatawan yang ingin menyelam di kedalaman tersebut perlu mempunyai lisensi menyelam, karena menyelam di kedalaman 40m hanya bisa dilakukan dengan penyelam yang sudah mempunyai jam terbang tinggi. Tetapi terdapat juga beberapa titik penyelaman yang hanya memiliki kedalaman 20 meter yaitu site shark black tip. Di tempat ini wisatawan bisa menemukan banyak hiu berjenis black tip yang tidak berbahaya.
2.1.2 Aksesibilitas
Kelemahan dari Destinasi Pulau Morotai adalah tidak adanya direct flight internasional menuju Bandara Pitu Morotai. Jadi wisatawan yang ingin berkunjung ke Pulau Morotai harus transit terlebih dahulu di bandara internasional terdekat  sebelum melanjutkan perjalanan ke Bandara Pitu Morotai. Adapun bandara transit itu adalah Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado karena jarak bandara ini menuju Bandara Pitu paling dekat diantara bandara internasional lainnya
Untuk penerbangan domestik, seluruh penerbangan domestik di Indonesia bisa langsung mendarat di Bandara Pitu Pulau Morotai. Mayoritas maskapai penerbangan yang melakukan penerbangan ke Bandara Pitu adalah Batik Air, Lion Air, dan Wings Air. Melalui jalur laut menuju Pulau Morotai bisa melalui Pelabuhan Laut Daruba.
2.1.3 Amenitas
Hanya terdapat 3 buah hotel di pulau morotai yaitu  D’Aloha Resort, Pacific Inn dan Ria Hotel Morotai. Sumber air masih menggunakan sumur bor dan listrik tenaga diesel. Jaringan telekomunikasi yang digunakan berupa dengan fasilitas telepon dari PT Telkom dan fasilitas telepon seluler dari PT Telkomsel. Kondisi jaringan telekomunikasi dengan PT Telkom yang ada dalam keadaan baik dengan kapasitas jaringan yang terbatas.
2.1.4 Ancelliarry
Pengelola dari Pulau Morotai ini adalah PT. Jababeka Morotai bekerja sama dengan pemerintah daerah kabupaten Pulau Morotai melalui Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Pulau Morotai.
2.2  Analisis 3 S
2.2.1 Something to Do
Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di Pulau Morotai adalah berselancar, diving dan snorkeling, bermain pasir putih sambil menikmati sunset di sore hari. Wisatawan juga dapat megunjungi museum perang dunia II.
2.2.2 Something to See
Wisatawan dapat melihat keindahan bentang alam Pulau Morotai. Tidak hanya keindahan bawah lautnya, juga terdapat Air Terjun Bunga Kokota. Di lokasi ini terdapat beberapa sumber mata air terjun dengan ketinggian mencapai 25 meter. Salah satu titik air terjun memiliki gua dengan kedalaman 4 meter.
2.2.3 Something to Buy
Wisatawan dapat membeli kerajinan besi khas Pulau Morotai seperti kalung, cincin serta replika senjata tajam. Bahan baku kerajinan ini berasal dari besi peninggalan perang dunia II. Selain membeli kerajinan besi, wisatawan juga dapat menikmati kuliner khas Pulau Morotai seperti gohu ikan, papeda, kue waji, kue halua kacang dan nasi jaha.

2.3 Analisis SWOT
2.3.1 Strength
Pulau Morotai memiliki keindahan bawah laut dengan berbagai biota laut yang hidup di dalamnya. Berbagai peninggalan sejarah perang dunia II juga menjadi daya tarik utama Pulau Morotai. Wisatawan eropa khususnya Belanda banyak berkunjung untuk menegetahui jejak leluhur mereka pada saat berperang dahulu.
2.3.2 Weakness
Kelemahan di Pulau Morotai adalah minimnya pilihan akomodasi. Hanya tersedia 3 buah hotel. Sumber listrik di pulau ini juga belum memadai sehingga arus listrik sering mati dan terkadang harus menggunakan generator listrik. Kelemahan lainnya adalah banyaknya sampah yang berserakan di tepi pantai. Keadaan ini cukup menganggu kenyamanan wisatawan.
     2.3.3 Opportunites
Menjadi salah satu destinasi prioritas di Indonesia melalui program 10 destinasi unggulan Kementrian Pariwisata Indonesia. Sehingga Pulau Morotai mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Selain itu Pulau Morotai juga sudah ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus sehingga diaharapkan terjadinya perecepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di pulau ini.
     2.3.4 Threats
Ancaman yang dihadapi oleh Pulau Morotai adalah persaingan dengan destinasi kompetitor. Kompetitor ini adalah Maladewa, Great Barrier Reef Australia dan Fiji. Ketiga destinasi tersebut memiliki kelebihan dalam menarik minat wisatawan untuk datang berwisata. Ancaman selanjutnya adalah potensi ancaman tsunami yang tinggi. Pulau Morotai berada di laut Maluku yang berkontribusi sebesar 31 persen dari total tsunami yang pernah terjadi di Indonesia.


BAB III
ANALISIS PRODUK KOMPETITOR

3.2  Great Barrier Reef  Australia
3.2.1 Strength
Great Barrier Reff merupakan gugusan terumbu karang terbesar di dunia. Gugusan terumbu karang  menjadi daya tarik utama di destinasi wisata ini. Bukan hanya wisatawan, para ilmuwan juga datang untuk melakukan penelitian berbagai biota laut yang hidup di Great Barrier Reff. Terdapat banyak aktifitas wisata laut yang bisa dilakukan seperti scuba diving, snorkeling, glass bottom boat dan kegiatan wisata laut lainnya.
3.2.2 Weakness
Sebagian besar kegiatan pariwisata di Great Barrier Reff adalah kegiatan di siang hari. Pada malam hari sangat minim atraksi wisata yang ditawarkan.  Harga relative lebih mahal daripada destinasi wisata  lainnya yang mengandalkan aktivitas wisata laut dan pantai.
3.2.3 Opportunites
Pemerintah Australia membantu dalam kegiatan promosi destinasi wisata Great barrier Reef. Kegiatan promosi ini diharapkan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Negara Australia pada umumnya dan Great Barrier Reef pada khususnya.
3.2.4 Threats
Perubahan lingkungan dan iklim dunia secara global membuat keberlangsungan hidup biota laut di Great Barrier Reef. Bahaya lainnya adalah kerusakan terumbu karang karena intensnya kegiatan pariwisata di destinasi pariwisata ini.


3.1  Maladewa
3.1.1 Strength
Pariwisata di Maladewa terkenal dengan pariwisata kelas dunia dan eksklusif. dimana fasilitas penunjang pariwisata sudah tersedia dengan baik. Keunikan resort di Maladewa juga menjadi ciri khas dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Beragam aktivitas wisata  bisa dilakukan seperti surfing, diving, snorkeling, scuba diving, dan water sport.
3.1.2 Weakness
Kebudayaan dan kearifan lokal ditinggalkan karena Maladewa hanya mengandalkan pariwisata modern dengan kualitas dunia internasional. Hal ini membuat Maladewa kehilangan identitas asli mereka.
3.1.3 Opportunites
Maladewa memiliki peluang dalam menargetkan pasar baru yaitu China, India dan Rusia. Karena krisis yang dialami negara Eropa membuat kunjungan wisatawan eropa ke Maladewa menurun. Pemasaran pariwisata dilakukan oleh
3.1.4 Threats
Maladewa memiliki potensi bencana alam tsunami yang dapat menghancurkan pulau ini beserta resortnya.


3.3  Fiji
3.3.1 Strength
Kegiatan pariwisata di Fiji sudah didukung oleh fasilitas yang memadai. Fiji terdiri dari 333 pulau dan ini belum termasuk lebih dari 500 pulau kecil. Tersebar di wilayah seluas lebih dari 7.000 mil persegi, namun hanya 110 pulau yang dapat dihuni dan 87% populasi tinggal di dua pulau terbesar yaitu Viti Levu dan Vanua Levu.
Walau terdiri dari sejumlah kota kecil, kebanyakan warga Fiji masih menjalani hidup yang berfokus pedesaan. Dengan budaya komunitas yang kuat, kekayaan dan sumber daya sering sekali dibagi-bagi antara penduduk desa.
3.3.2 Weakness
Angka kriminal di negara ini terbilang cukup tinggi.  Penanganan limbah belum maksimal. Tapi banyak hotel yang tidak berlisensi. Fiji sangat tergantung pada pariwisata untuk pendapatannya. Namun terdapat masalah jangka panjang negara ini meliputi investasi yang rendah dan ketidakpastian hak milik . Hal tersebut sangat berdampak pada perekonomian serta pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Fiji.
3.3.3 Opportunites
Pariwisata di Fiji telah dipromosikan oleh Pemerintahan Fiji. Peluang yang telah dicapai oleh Fiji adalah MoU kerjasama antara Indonesia dan Fiji. Hubungan kerjasama yang terlaksana dengan baik ini tercermin dari kerja sama kedua negara di PBB dan forum-forum internasional.
3.3.4 Threats
Ancaman terhadap pariwisata adalah competitor yang memiliki atraksi yang lebih atraktif. Seperti Australia dan Maldives. Salah satu ancaman yang telah terjadi yaitu Fiji terserang badai tropis Winston, yang menghembuskan angin secepat 230 kilometer per jam yang meningkat hingga 325 kilometer per jam.

BAB IV
ANALISIS MARKET

4.1 Pangsa Pasar Pulau Morotai
Berikut ini adalah tabel jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Morotai.
No

ODTW
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014











Wism
Wisnu
Jum
Wism
Wisnu
Jum
Wism
Wisnu
Jum















1

Morsel
700
300
1000
400
230
630
320
254
574












2

Mortim
143
120
263
100
10
110
15
4
19












3

Morut
153
113
266
70
16
86
100
26
126












4

Morselbar
21
112
134
17
40
57
30
7
37












5

Morja
163
200
363
115
30
145
121
20
141














Jumlah









Kunjungan
1180
845
2.025
702
326
1028
586
311
897
Wisatawan





















      Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai
Dari tahun 2012 menuju tahun 2014, jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara turus mengalami penurunan. Hal ini bisa disebabkan karena sistem pemasaran yang kurang baik dan kurang terawatnya destinasi wisata Pulau Morotai.
Kunjugan Wisatawan Mancanegara Tahun 2014
No
Negara Asal
Jumlah
1
Australia
220
2
Belanda
146
3
China
76
4
Jepang
32
5
Inggris
28
6
Amerika Serikat
16

Pada tahun 2014 wisatawan yang berkunjung hanya berjumlah 897 wisatawan, dimana 586 diantaranya adalah wisatawan mancanegara dan 311 diantaranya adalah wisatawan domestik.
4.1.1 Aktual Market
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2014 Pulau Morotai memiliki pangsa pasar utama wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara yang berasal dari Australia dan Belanda.
Wisatawan Domestik Indonesia
Wisatawan domestik Indonesia yang berkunjung ke Pulau Morotai adalah  wisatawan honeymoners dengan rentang usia 24 – 35 tahun. Kami juga berharap pada kedatangan  wisatawan generasi milenial dengan rentang usia 18 – 23 tahun yang sangat aktif dengan social media. Pada umumnya mereka menggunakan jasa travel agent dan sebagian lainnya merencanakan perjalanan mereka sendiri.  Adapun karakteristik wisatawan Indonesia adalah :
·         Gemar berbelanja
·         Menyukai tempat wisata popular
·         Menyukai pariwisata yang murah dan terjangkau
·         Menyukai wisata kuliner
·         Suka selfie di tempat foto yang ikonik sesuai daerah yang dikunjuginya.
Wisatawan Australia
Wisatawan Australia yang datang berkunjung ke Pulau Morotai dalam rentang usia 20 – 30 tahun. Mereka harus transit terlebih dahulu di Bandara Sam Ratulangi Manado terlibih dahulu, lalu langsung menuju Bandara Pitu Pulau Morotai. Pada umumnya mereka menggunakan jasa travel konvensional yaitu Flight Centre dan travel online Booking.com bersama sahabat (tidak lebih dari 5 orang) atau kekasih mereka(sumber: roymorgan.com). Adapun karakteristik wisatawan Australia adalah :
Karakteristik wisatawan Australia
·         Terbuka, arogan, egois, dan terkadang sulit ditangani tetapi terkadang mereka juga bersahabat
·         Tidak terlalu suka dengan banyak aturan  (lebih menyukai kebebasan)
·         Menyukai harga murah meriah dan tidak terlalu mementingkan kemewahan fasilitas dan pelayanan
·         Ceroboh dan sembarang tindakan lebih dikedepankan dan cara berpakaian terkadang sangat ekstrim
·         Menyukai pantai dan kebudayaan tradisional
·         Menyukai perjalanan secara individu (backpacker) dan kurang menyukai berkelompok
·         Pemuda Australia sangat menyukai kehidupan malam seperti club.
Wisatawan Belanda
Wisatawan Belanda yang datang berkunjung ke Pulau Morotai adalah 40-65 tahun. Mereka biasanya datang untuk melihat jejak leluhur mereka pada masa berperang dahulu. Pulau Morotai merupakan pulau dimana perang dunia II berlangsung dan pihak yang terlibat adalah USA, Inggris, Jepang, Belanda dan Austrlia. Wisatawan Belanda banyak mendapatkan informasi mengenai Pulau Morotai melalui Facebook, Youtube  dan Linkedin. Juga mereka sejak sekolah dasar sudah diajarkan mengenai jejak leluhur mereka di dunia dalam masa perang. Adapun karakteristik wisatawan Belanda adalah :
·        Hubungan sejarah yang kuat, suka mengunjungi tempat-tempat bernostalgia seperti keluarga yang dahulu tinggal dan bekerja di perkebunan ataupun makam nenek moyangnya. Semua ini informasinya didapat dari sejarah yang dia pelajari dari sekolahnya.
·        Menyukai bentuk-bentuk kebudayaan dan pemandangan alam yang indah serta perkembangan yang terjadi pada masa sekarang.
·         Suka melihat bangunan-bangunan bersejarah tentang masa lalu Belanda di Indonesia.
4.1.2 Potensial Market
 Jika dilihat dari table kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2014, Pulau Morotai memiliki potensial market wisatawan China dan Jepang. Jumlah kunjungan wisatawan China pada tahun 2014 adalah 76 orang dan wisatawan Jepang adalah 32 orang. Destinasi ini juga memiliki potensial market dari para penyelam/divers. Oleh karena itu, kami sebagai tim pemasaran akan membuat branding serta event khusus untuk kegiatan diving.
Wisatawan China
Pada umumnya wisatawan China yang datang berkunjung ke Pulau Morotai selalu menggunakan travel konvensional di negara mereka. Untuk itu kami sebagai tim pemasaran akan melakukan kerja sama dengan travel di China untuk mendatangkan wisatawan mereka ke Morotai. Wisatawan China yang datang biasanya datang bersama grup mereka dengan rentang usia 25 – 50 tahun. Kami juga akan melakukan promosi di media social China yaitu WeChat, Sina Weibo dan Tencent QQ. Adapun karakteristik wisatawan China adalah:
·         Berwisata dengan grup atau dalam jumlah besar (mass tourism)
·         Berisik dan suka mengobrol dengan suara keras
·         Suka berbelanja dan wisata kuliner
·         Suka berfoto dan langsung mengupload social media seperti WeChat.
·         Tidak terlalu suka dengan pariwisata sejarah
·         Menyukai pariwisata pantai dan berbagai kegiatan pariwisata bahari seperti diving, snorkelling dan watersports.
          Wisatawan Jepang
Negara Jepang adalah salah satu pihak yang terlibat dalam perang dunia II di Pulau Morotai. Oleh karena banyak wisatawan Jepang yang datang berkunjung untuk melihat peninggalan jejak leluhur mereka. Rentang wisatawan yang datang berkunjung adalah 30 – 45 tahun. Mereka datang bersama keluarga mereka secara berkolompok. Adapun karakteristik wistawan Jepang adalah:
·         Melakukan perjalanan kelompok dan sangat takut kalau lepas dari grupnya.
·         Disiplin, komitment terhadap janji dan jadwal, orang Jepang tertutup dia tidak mudah percaya dengan orang yang belum dia pahami, bila sekali saja tidak dapat kepercayaan maka susah untuk percaya lagi.
·         .Suka belanja kerajinan tangan, barang tradisional.
·         Tidak pernah langsung mengemukakan kekecewaan atau kemarahan selalu mengikuti saja, namun kekecawaan dilampiaskan lewat tulisan setelah kembali ke negaranya.
4.2 Pangsa Pasar Destinasi Komepetitor
Pesaing pertama Pulau Morotai yaitu Great Barrier Reef  Australia, di tahun 2014 memiliki total kunjungan sebanyak 1.728.000 wisatawan domestik dan 2.244.217 wisatawan mancanegara. New Zealand menempati urutan pertama dan Amerika Serikat, Inggris, China, serta berbagai negara eropa menempati urutan selanjutnya.
Pesaing kedua Pulau Morotai yaitu Maladewa, memiliki total kunjungan 1.204.857 wisatawan pada tahun 2014. Dengan urutan pertama yaitu wisatawan China. Negara Jerman, Inggris, Rusia, Italia dan Perancis berada diurutan berikutnya. Motivasi mereka untuk berkunjung adalah untuk wisata pantai, diving, snorkelling dan honeymoon. 
Pesaing ketiga Pulau Morotai yaitu Fiji, di tahun 2014 memiliki total kunjungan sebanyak 560.179 wisatawan manca negara. Australia menempati urutan pertama sedangkan New Zealand, Amerika Utara, China, Negara Eropa, dan Inggris menempati posisi selanjutny



BAB V
MARKETING OBJECTIVES
4.1 Membuka Lapangan Pekerjaan Baru Melalui Kegiatan Pariwisata
Sesuai dengan visi organisasi kami, tujuan marketing kami yang pertama adalah membuka lapangan pekerjaan baru melalui kegiatan pariwisata. Adapun lapangan pekerjaan itu adalah pemandu wisata, penjual souvenir dan makanan khas Pulau Morotai, instruktur diving dan snorkeling dan penyedia jasa transportasi laut (kapal untuk menyebrangi antara pulau di Kabupaten Pulau Morotai). 
4.2 Mengedukasi Masyarakat Lokal Mengenai Kegiatan Pariwisata
Peran masyarakat lokal Pulau Morotai dalam keberlangsungan pariwisata sangat penting, oleh karena itu kami menargetkan kunjungan ke lima kecamatan (2 minggu setiap kecamatan, jadi total 10 minggu / 3 bulan) di Kabupaten Pulau Morotai dan melakukan penyuluhan mengenai hospitality dan kegiatan pariwisata di daerah mereka. Kami sebagai tim pemasaran juga akan melakukan pelatihan guiding dan mengolah souvenir khas. Seperti guide snorkeling, diving. Penempatan guide di setiap destinasi wisata di Kabupaten Morotai juga menjadi target pemasaran kami.
4.3 Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara
Walaupun kunjungan wisatawan ke Pulau Morotai terus mengalami penurunan, kami sebagai tim pemasaran tetap optimis mendatangkan kunjungan wisatawan domestik sebesar 2.500 wisatawan domestik dan 1.500 wisatawan mancanegara di tahun 2018. Tentunya ini adalah angka yang optimis mengingat potensi pariwisata yang dimiliki oleh Pulau Morotai sangat besar dan target kunjungan wisatawan ini dapat diraih jika strategi pemasaran berjalan dengan tepat.


BAB VI
SALES PROGRAM
5.1 Penyuluhan Masyarakat
Penyuluhan kepada masyarakat Pulau Morotai akan diadakan oleh divisi pengembangan masyarakat lokal. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian dan selama 2 minggu di setiap kecamatan.  Jadi total lama kegiatan ini adalah 10 minggu (3 bulan)
Rincian kegiatannya adalah
·         pemahaman umum tentang kegiatan pariwisata
·         pelatihan guiding
·         pelatihan bahasa inggris
·         pelatihan budidaya terumbu karang
·         pelatihan pembuatan souvenir khas
5.2  Membuat Paket Tour
Praktis dan kemudahan adalah keinginan setiap wisatawan yang datang berwisata ke suatu destinasi pariwisata. Oleh karena itu, kami sebagai tim pemasaran akan membuat beberapa paket tour yang bekerja sama dengan berbagai travel konvensional dan  online seperti Flight Centre dan Booking.com (Australia)
5.3 Membuat Video Promosi Resmi
Destinasi wisata ini belum memiliki video promosi wisata secara resmi. Pada era digital seperti saat ini video promosi wisata mampu membuat wisatawan tertarik untuk datang berwisata. Video resmi ini akan diunggah ke berbagai media sosial dan website resmi Pulau Morotai. Kami juga akan menggunakan jasa youtuber terkenal di Indonesia sebagai model video promosi kami. Dengan keterlibatan mereka diharapkan Pulau Morotai semakin dikenal luas..
5.4 Membuat Event Pariwisata Khusus Diving
Event ini akan menargetkan kunjungan para wisatawan divers nusantara dan dunia. Kami juga akan mengundang 5 orang dari PADI (Professional Association of Diving Instructor) untuk mencoba menyelam dan berwisata di Pulau Morotai secara gratis selama 1 minggu. Target kedatangan wisatawan adalah 50 wisatawan domestik dan 40 wisatawan mancanegara. Durasi kegiatan ini adalah selama 1 minggu dengan rincian 2 hari pertemuan dan penyuluhan titik penyelaman, 3 hari aktivitas penyelaman, 1 hari saran kepada panitia event dan diskusi, 1 hari perpisahan dengan para peserta event dengan penyerahan souvenir khas Morotai.
5.5 Membuat Branding Baru Untuk Pariwisata di Pulau Morotai
Supaya Pulau Morotai ini mudah untuk diingat oleh wisatawan, maka kami akan mengganti branding lama Wonderful Morotai menjadi World War II  Island Morotai. Brand ini kami pilih karena Pulau Morotai memiliki banyak peninggalan sejarah perang dunia II yang dapat menarik kunjungan wisatawan. Hal ini perlu dukungan dari semua pihak untuk menjaga keasrian peninggalan sejarah perang dunia II supaya peninggalan sejarah tersebut terawat dan terja dengan baik.
5.6 Endorsement Akun Instagram @infodenpasar, @jktinfo dan Akun Instagram Lainnya.
Kegiatan ini dikhususkan untuk pangsa pasar milenial, dimana mereka ini sangat aktif di sosial media dan selalu menggunakannya setiap saat. Setiap kota besar di Indonesia, pasti memiliki akun instagram yang mempunyai banyak pengikut dan selalu memberikan informasi terkini di daerah masing-masing. Contohnya yaitu @infodenpasar yang mempunyai 474 ribu followers dan @jktinfo yang mempunyai 533 followers. Mereka selalu mengupdate informasi terkini serta banyak produk yang beriklan di akun ini dan responnya cukup baik yang dapat dilihat dari coment yang ada di postingan tersebut. Jadi kami akan melakukan endorsement di akun ini dan akun informasi di daerah lainnya.


BAB VII
PROMOTION TOOLS
1.      Website Resmi Pulau Morotai
Di website ini terdapat beragam informasi mengenai Pulau Morotai. Terdapat video dan foto aktivitas wisata yang bisa dilakukan di Pulau Morotai.  Di website ini juga terdapat 3 pilihan bahasa asing yaitu Inggris, China dan Jepang.

2.      Sosial Media
Sosial media yang digunakan adalah youtube, facebook, instagram, linkedin dan wordpress. Kami sebagai tim pemasaran akan membuat official social media Pulau Morotai dengan nama Morotai Island di youtube, facebook, instagram, linkedin dan wordpress. Khusus untuk pangsa pasar china kami akan mempromosikan melalaui media social China yaitu WeChat, Sina Weibo dan Tencent QQ.

3.      Baliho
Banner ini akan digunakan untuk membuat informasi penyuluhan masyarakat lokal mengenai pariwisata di setiap kecamatan di Kabupaten Pulau Morotai. Jadi baliho ini akan dipasang di sebuah balai desa di setiap kecamatan.

4.      Iklan di KRL, Trans Jakarta dan Bus luar negeri
Pemasangan stiker iklan ini untuk mengaet pasar domestik kami khususkan untuk memasang stiker di transportasi umum seperti bus TransJakarta dan Kereta Api Jakarta. Untuk pasar mancanegara adalah memasang iklan di bus umum serta halte. Pasar mancanegara itu adalah Australia dan China. Desain yang kami tampilkan adalah foto Pulau Dodola dan Dive Site World War II Wrecks.

5.      Travel Online dan Konvensional
Untuk pangsa pasar Indonesia kami akan bekerja sama dengan Traveloka dan berbagai tour agency konvensional di Indonesia. Untuk Pangsa pasar Australia kami akan bekerja sama dengan travel konvensional Flight Centre dan travel online Booking.com. Untuk Pangsa Pasar Belanda, China dan Jepang, kami akan langsung mengadakan sales mission ke Negara tersebut.

TIME TABLE 2018

NO
KEGIATAN
MONTH
JAN
FEB
MAR
APR
MAY
J
UN
J
UL
A
UG
S
E
P
OCT
NOV
DEC
1
Pemberdayaan Masyarakat Lokal











2
Survei Atraksi Wisata yang Siap Jual











3
Membuat Paket Tour sesuai dengan kesiapan atraksi











4
Sales Mission ke travel konvensional
(Australia, Belanda, China, Jepang)











5
Sales Mission di Travel Online
(Booking.com & Traveloka)











6
Membuat Video Promosi Resmi











7
Promosi Paket Tour dan  Video Promosi di Sosial Media














8
Memasang Iklan di KRL,Transjakarta dan Bus Australia & China












9
Endorsement Instagram
@infodenpasar @jktinfo dan akun instgram lainnya











10
Press Release Event Diving











11
Promosi Event Diving











12
Event Diving











13
Press Release  dan Promosi New Branding World War II Island Morotai































BAB VIII
BUDGETING
No.
Kegiatan
Biaya
1.
Perbaikan website
wonderful.pulaumorotaikab.go.id

Jasa Fotografer selama 2 minggu
Rp. 7.000.000


        Rp. 33.000.000


2.

Pembuatan video promosi

Model video promosi Arief Muhammad dan Tiara Pangestika

Rp. 50.000.000


        Rp. 65.000.000



3.
Event diving
a.       Penyewaan 90 alat diving


b.      Mengundang 5 orang dari PADI


c.       2 Baliho berukuran 4 x 6 meter


d.      Pengadaan sound system



Rp. 360.000.000
(Rp.4.000.0000 x 90)
             
      Rp. 45.000.000
   (Rp. 9.000.000 x 5)

         Rp. 7.000.000. 
      (Rp. 3.500.000 x 2)
             
         Rp. 50.000.000

4.
Penyuluhan masyarakat
a.       Pengadaan kamus bahasa inggris
500 buah
(100 buah / kecamatan)

b.      Nasi Kotak 500 buah
     (100 buah / kecamatan)

c.       Air mineral gelas 25 dus
(5 dus/kecamatan)

       e.  Peralatan budidaya terumbu karang
      
       f.   10 Baliho berukuran 4 x 6 meter

        Rp. 27.500.000
     (Rp. 55.000 x 500)

       
        Rp. 12.500.000
     (Rp. 25.000 x 500)

           Rp. 550.000
      (Rp. 22.000 x 25)

Rp. 500.000.000

       Rp. 35.000.000
    (Rp. 3.500.000 x 10)
5.
Advertising
    a. Iklan di KRL selama 3 bulan

    b. Iklan di Transjakarta selama 3 bulan

    b. Iklan video di Youtube selama 1 bulan

    c. Iklan di Facebook selama 1 bulan

    d. Iklan di Instagram selama 1 bulan

    e. Iklan di bus luar negeri selama 2 minggu
     (Australia dan China)
 
    f. Iklan di Sosial Media China (WeChat, Sina Weibo dan Tencent QQ)

        Rp. 222.000.000

        Rp. 200.000.000

        Rp. 30.000.000

        Rp. 15.000.000

        Rp. 15.000.000

        Rp. 1.000.000.000


        Rp. 30.000.000
 6.
Perlengkapan tim marketing
  a. Wifi selama 1 tahun


  b. Laptop  5 buah


  c. CCTV  4 buah

Rp. 6.000.000
(Rp. 5.000.000)

Rp. 35.000.000
(Rp. 7.000.000)

Rp. 2.000.000

7.
Sales Mission ke  Travel Konvensional dan Online ( Australia, Belanda, China dan Jepang)
Rp. 200.000.000
8.
Endorsement Akun Instagram @infodenpasar, @jktinfo dan akun instagram lainnya
(pangsa pasar milenial)
Rp. 20.000.000

Total
Rp. 1.967.550.000


Comments

Popular posts from this blog

BUDAYA ARSITEKTUR RUMAH ADAT MANGGARAI

Tentang Keunikan Desa Sasak Sade

Pendaftaran HIMA Prodi STP Nusa Dua Bali Tahun Ajaran 2017/2018